DwiM Blog Quotes

"Aku rela di penjara asalkan bersama buku, karena dengan buku aku bebas" Mohammad Hatta ~~~ "Kamu calon konglomerat ya? kamu harus rajin belajar dan membaca, tapi jangan ditelan sendiri. Berbagilah dengan teman-teman yang tak dapat pendidikan." Wiji Thukul ~~~ "Membaca adalah napas hidup dan jembatan emas ke masa depan."

Jumat, 21 Oktober 2022

Pengembangan Metode Pembelajaran Game Based Learning || PPL2 INAIFAS || MA Assunniyyah Al-Jauhari

Doc : Istimewa

Penulis & Editor : Dwi M Huda

    Progran Praktik Pengalaman Lapangan 2 atau yang disingkat PPL 2 IAI Al-Falah Assunniyyah Kencong - Jember (INAIFAS) adalah progran yang diselenggarakan untuk mempersiapkan lulusan S1 kependidikan agar menguasai kompetensi guru secara utuh. Hal ini merupakan tugas pokok dari Fakultas Tarbiyah yaitu mendidik calon guru dan tenaga kependidikan yang profesional. Yang mana standarisasinya telah tercantum dalam Standar Nasional Pendidikan (SNP).

Baca juga :

   Pada PPL 2 kali ini, salah satu Madrasah yang menjadi bidikan yaitu Madrasah 'Aliyah Assunniyyah Al-Jauhari Kencong - Jember. Mahasiswa praktikan yang bertugas yaitu adalah Iin Shafira sebagai ketua kelompok, Indah Puji sebagai sekertaris dan lainnya yaitu Dwi Mafatihul Huda, Muhammad Nur Hakim, Nur Laili Makin, Nurul Amelia dan Hafifa Shinta Eka. Mereka berasal dari Prodi dan Fakultas yang sama yaitu Prodi PAI Fakultas Tarbiyah.

  Menjadi sebuah tantangan tersendiri mengingat Madrasah ini merupakan lembaga yang terintegrasi dengan pendidikan non formal, yaitu Pondok Pesantren Assunniyyah Al-Jauhari. Hal ini tentunya akan menambah semangat para mahasiswa praktikan.

   Program yang menjadi unggulan adalah pengembangan proyek pembelajaran Game Based Learning. "Game based learning adalah metode pembelajaran yang menggunakan aplikasi permainan/game yang telah dirancang khusus untuk membantu dalam proses pembelajaran." Tutur Iin Shafira

    Metode ini akan berguna untuk peningkatan pada 3 bagian kecerdasan penting yaitu Emosional, Psikomotorik, dan Intelektual "Dengan menggunakan game-based learning kita dapat memberikan stimulus pada tiga bagian penting dalam pembelajaran yaitu emosional, intelektual dan psikomotor." Imbuhnya.

   Sebagai salah satu metode pembelajaran, Game Based Learning harus betul-betul diterapkan sesuai prosedur dan harus dikembangkan terus menerus. Agar hasil yang diperoleh menjadi maksimal dan berguna untuk pendidikan di Indonesia.

   
  "Pengabdian kepada pendidikan bentuk kewajiban kemanusiaan yang harus dijalankan. Ini adalah pengalaman pertama bagi kita semuanya. Melalui kegiatan ini kita dapat belajar, sekaligus membuktikan bahwa kita layak untuk berbenah." Ujar Dwi (anggota kelompok).

#ppl2inaifas #ppl #inaifaskeren #kampusinaifas
#maassunniyyahaljauhari #pplma

Minggu, 10 Juli 2022

Masalah yang Muncul Saat Belajar dengan Zoom/GMeet dan Solusinya.

 

  Pada situasi pandemi seperti ini pembelajaran online menjadi alternatif untuk dilakukan. Hal tersebut karena tingginya tingkat penyebaran virus Covid19 yang tak kunjung usai. Ketika belajar tatap muka secara langsung sangat beresiko, maka tatap muka secara online menjadi solusi alternatif. Hal ini dilakukan dengan penuh perjuangan. Guru terlebih dahulu melakukan sosialisasi belajar kepada orang tua agar mekanisme belajar online berjalan dengan lancar. Bentuk praktiknya pun beragam, ada yang menggunakan Whatsapp Grup, Telegram, dan yang paling populer adalah Zoom Meeting dan Google Meet. 

   Masalah yang mucul ketika pembelajaran dengan Aplikasi online adalah:

- Tak semua siswa dapat melakukan proses belajar. Hal ini dikarenakan masih banyak dari kondisi siswa tidak memiliki perangkat smartphone. Apalagi beberapa murid harus bergantian dengan orangtua karena dipakai bekerja.

- Yang sering dikeluhkan adalah mengenai jaringan yang tak stabil. Ini bukan hanya menjadi keluhan siswa tetapi juga guru. Ketika belajar online sedang berlangsung tak jarang sinyal internet terganggu sehingga komunikasi antara siswa dan guru menjadi terganggu.

- Saat pembelajaran sedang berlangsung sangat minim adanya interaksi guru dan murid. Karena murid jarang melihatkan wajah dikamera karena malu dan kurang percaya diri. Hal ini menjadi kendala yang sangat fatal dalam belajar.

- Karena menggunakan speaker maka tak jarang ketika microphone terbuka terdengar suara bising yang menjadi penghambat komunikasi saat belajar.

- Jalannya pembelajaran akan terganggu ketika penyampaian materi. Hal ini sering terjadi juga ketika adanya interaksi tanya jawab guru dan murid. Hal ini dikarenakan kondisi sinyal internet terganggu, atau bisa jadi karena suara murid yang kurang keras. 

   Dalam proses belajar secara online, kendala yang muncul sangatlah beragam. Ini menjadi persoalan yang sulit. Guru harus berpikir dua kali agar dapat menemukan solusi yang tepat dalam menyelesaikannya. Guru harus bisa menemukan unsur penyebab dan solusi penyelesaian agar kondisi belajar dapat berjalan lebih lancar. 

  Berikut kami paparkan solusi yang mungkin dapat membantu rekan-rekan guru, siswa atau wali murid agar kondisi belajar lebih baik. Berikut paparannya:

- Sebelum memulai belajar online pastikan semua siswa sudah mengerti dan memahami cara menggunakan aplikasi Google Meet atau Zoom Meet. Guru bisa memberikan pengarahan atau tuntunan untuk penggunaan kepada wali murid atau siswa terkait.

- Pastikan perangkat belajar berjalan dengan lancar. Koneksi internet stabil, kuota internet mendukung, laptop berjalan dengan baik. Semua perangkat belajar harus diperisiapkan dengan baik.

- Guru bisa menggunakan jasa teman sejawat untuk membantu proses belajar. Ia bisa menjadi partner dan sebagai pengatur pembelajaran daring. Memantau kondisi jaringan, microphone dan speaker setiap peserta didik.

- Pastikan tidak ada gangguan. Sehingga ketika pembelajaran sedang berlangsung, guru dan siswa bisa fokus pada belajar yang dilaksanakan.

- Guru harus senantiasa belajar, memahami teknologi digital yang semakin berkembang. Sehingga penggunaannya akan maksimal.

- Usahakan adanya kesepakatan terlebih dulu antara siswa dan guru. Hal ini akan membuat jalanya pembelajaran menjadi lancar dan tentunya sesuai ekspektasi yang diharapkan bersama. 

  Itu tadi beberapa informasi mengenai kendala dan solusi pembelajaran online yang dapat kami bagikan kepada anda. Tentunya kita semua berharap agar pembelajaran dapat berjalan dengan efektif. Semoga pandemi ini segera berakhir dan belajar dapat kembali normal.


Senin, 13 Juni 2022

Seberapa Penting Memberi Penguatan Pada Siswa dalam Belajar? dan Bagaimana Cara Memberi Penguatan yang Baik? Simak Artikel Berikut! 

  Kondisi dan prestasi siswa di sekolah ditentukan oleh proses belajar mengajar yang dilakukan. Apabila prosesnya belajarnya baik maka prestasi baik pula, begitu pun sebaliknya. Salah satu strategi guru dalam mengajar adalah memberikan penguatan (Reinforcement). Penguatan sangatlah penting karena mampu memberikan motivasi dan meningkatkan giat belajar peserta didik. Sehingga hal ini menjadi hal yang wajib diberikan oleh guru. 

   Namun, perlu diketahui bahwa perlu ada teknik khusus dalam memberikan penguatan untuk siswa. Penguatan yang baik memberi hasil belajar yang maksimal, sedangkan penguatan dengan cara yang salah akan menghasilkan kondisi belajar yang kurang maksimal. Oleh karena itu kami akan berbagi pengetahuan tentang cara memberi penguatan yang baik dan benar. 

   Pada praktek penguatan pembelajaran, banyak dari para pendidik cenderung memberikan teguran yang sifatnya negatif pada setiap kelakuan siswa yang negatif. Hal ini kurang benar, karena sebetulnya guru harus memberikan respon yang baik, agar siswa mampu berbenah. Dalam kondisi tertentu guru juga harus memberi penguatan kepada siswa agar dapat memupuk rasa percaya diri dan merasa memiliki kemampuan yang baik. Hal ini menjadi alasan mengapa penguatan menjadi sangat penting dalam kegiatan belajar untuk menciptakan hasil yang maksimal dalam belajar. 

Hal-hal yang Harus di Perhatikan oleh Tenaga Pendidik dala Memberikan Penguatan Kepada Muridnya 

   Alasan utama diberikan penguatan adalah sebagai bentuk respon terhadap perbuatan yang dilakukan siswa. Dapat diberikan dalam bentuk verbal ataupun nonverbal dan harus di berikan sesering mungkin. Ini menjadi sebuah dorongan dan evaluasi yang dilakukan oleh guru. 

   Tata cara memberi penguatan tidaklah sulit. Yang terpenting penguatan yang diberikan haruslah baik dan bijaksana agar tidak menimbulkan kesan yang negatif pada peserta didik. Terdapat beberapa kemampuan yang harus di kuasai oleh para guru dalam memberi penguatan. 

   Untuk yang sifatnya verbal ada beberapa penguatan bisa di berikan. Seperti dalam bentuk ucapan pujian. Contohnya adalah mengucapkan kata: bagus, setuju, tepat sekali, sangat mengagumkan dan masih banyak lainnya. Juga bisa menggunakan kalimat seperti:

"Nilai ujianmu sangat baik"

"Jawaban yang kamu berikan sangat benar"

"Ibu guru merasa puas dengan jawabanmu"

"Jangan menyerah, terus tingkatkan belajarmu ya nak"

"Semakin hari pekerjaanmu semakin baik" 

    Sedangkan dalam penguatan nonverbal anda bisa memberikannya dengan gerakan tubuh atau gestur seperti: mengacungkan jempol, tersenyum, mendekati murid, dan membuat kegiatan menyenangkan atas apa yang telah diraih murid. 

Prinsip Yang Harus dipegang dalam Memberi Penguatan pada Murid 

  Pada prakteknya penguatan tidak boleh diberikan hanya untuk menciptakan kesenangan murid. Tetapi juga harus diberikan dengan tulus agar siswa merasa memiliki motivasi dan dorongan dari guru. Penguatan harus di berikan dengan cara yang baik, gerak badan yang tegas nan luwes namun tidak kaku, suara yang tidak keras, mimik wajah yang tidak cemberut. Agar siswa merasa jika guru memberi penguatan dengan sungguh-sungguh. 

    Ketika memperlihatkan penguatan, guru harus memperhatikan penampilan dan tingkah laku. Agar murid bisa yakin bahwa yang disampaikan guru adalah respon positif dan wajib diberikan penguatan. Hal ini menjadi penting agar siswa merasa penguatan yang diberikan memiliki tujuan dan makna. Berikut prinsip yang harus menjadi pegangan guru dalam menyampaikan penguatan. 

Antusiasme dan Keharmonisan

    Bahwa guru harus menunjukkan sikap yang sangat antusias dan harmonis, agar siswa memiliki kesan positif. Bahwa yang dilakukan guru memiliki tujuan dan maksud tertentu. 

Segera berikan penguatan dan lakukan sesering mungkin

   Ketika ada tindakan yang harus diberikan penguatan maka, lakukan dengan segera. Karena respon yang tertunda hanya akan menciptakan kesan yang tidak ada makna dan tentunya kurang efektif. 

Lakukan Penguatan Bervariasi

   Penguatan yang cenderung monoton dan dilakukan berulang-ulang hanya akan menyebabkan siswa merasa bosan dan jenuh. Adakalanya kita harus membuat suatu variasi yang berbeda, seperti penguatan dalam bentuk kegiatan non verbal. Ini akan membangkitkan semangat belajar dan menciptakan kesan positif di benak siswa. 

Meciptakan Sebuah Makna

   Agar penguatan memiliki sebuah makna, maka jangan memberi penguatan yang berlebih. Hal ini harus dihindari agar tidak meredupkan motivasi siswa. Penguatan yang baik, benar dan wajar sangatlah tepat dan tentunya akan memberikan sebuah makna pada siswa.

Jumat, 20 Mei 2022

Strategi Yang Tepat dan Efektif Untuk Memancing Rasa Tanggungjawab Murid

  Mengajar merupakan kegiatan penting dalam mencerdaskan kehidupan bangsa. Tak bisa hanya dengan cara sembarangan, mengajar juga memerlukan strategi tertentu. Banyak inovasi yang dilakukan oleh guru dalam proses pembelajaran. Dan adalah sesuatu yang lumrah jika setiap strategi memiliki keunggulan. 

  Salah satu metode yang dilakukan guru dalam kegiatan belajar mengajar adalah metode pemberian tugas. Metode ini biasnya digunakan oleh guru yaitu pekerjaan rumah. Walaupun begitu sebenarnya antara pemberian tugas dan pekerjaan rumah adalah sesuatu yang berbeda. 

   Pekerjaan rumah adalah guru memberikan soal dikelas lalu dikerjakan dirumah oleh para siswa. Tetapi pemberian tugas lebih dari itu. Pemberian tugas adalah strategi pembelajaran yang bertujuan agar siswa memiliki hasil belajar yang lebih baik. Siswa tidak hanya sekedar mengerjakan soal, tetapi juga mengembangkannya melalui latihan-latihan yang sesuai diajarkan oleh guru. Hal ini akan menghasilkan proses belajar yang lebih kompleks dan kontekstual. 

   Dalam prosesnya, strategi pemberian tugas memiliki 4 langkah yaitu:

1. Guru memberikan tugas

2. Murid mengerjakan tugas

3. Siswa menelaah dan memahami lebih mendalam

4. Mengumpulkan tugas kepada guru dan mempertanggungjawabkannya. 

   Tidak hanya itu, langkah-langkah strategi pemberian tugas juga harus memperhatikan hal-hal berikut ini:

1. Supaya hasil menjadi maksimal maka guru harus memberikan tujuan yang harus diraih oleh murid.

2. Guru mempertimbangkan tugas yang akan diberi kepada murid. Seperti menberikan cara dan petunjuk pengerjaan tugas. Hal ini sangat pentung agar murid mampu merampungkan tugas yang diberikan. 

   Ketika menyampaikan tugas yang diberikan sebaiknya guru menunjukkan hal-hal yang jelas agar hasil tugas murid terfokuskan pada hal-hal yang memang diharapkan. Ini menjadi sangat penting, karena akan menghasilkan proses belajar yang maksimal dan efektif 

  Guru juga harus menjalin komunikasi, interaksi dan kerjasama yang baik dengan murid. Ini akan menumbuhkan siswa yang aktif dan mandiri, karena siswa akan berusaha mempelajari sendiri pokok tugas yang diberikan guru. Selain itu, proses belajar yang dilakukan juga akan membuat tidak lepasnya arahan dari pendidik. 

   Proses yang harus dilakukan dalam strategi pemberian tugas adalah sebagai berikut 

1. Guru memberikan tugas

  Pada langkah ini guru harus menyampaikan tujuan yang hendak diraih. Tugas yang diberikan pun harus sesuai dengan kemampuan peserta didik agar mampu menyelesaikannya dengan baik. Guru harus memberikan sumber dan referensi kepada murid agar murid merasa terbantu dan tidak kesulitan. Guru juga harus memberikan jangka waktu yang pas untuk pengumpulan tugas. 

2. Murid mengerjakan tugas

   Dalam prosesnya bimbingan harus selalu ada dari guru. Seperti memberikan motivasi agar siswa bersemangat dalam mengerjakan tugas. Hal ini sangat penting agar siswa menjadi bersemangat dan tidak mengandalkan orang lain dalam pengerjaan tugas. 

3. Siswa menelaah dan mempelajari lebih dalam

   Jika langkah yang ketiga ini dilakukan, maka akan menghasilkan proses belajar yang maksimal. Siswa akan lebih memiliki pemahaman akan materi yang diberikan. Disamping itu, pendampingan juga harus dilakukan guru agar siswa tidak bermalas-malasan dalam menelaah tugas. 

4. Mengumpulkan tugas kepada guru dan mempertanggungjawabkannya.

    Dalam pengumpulan tugas, tentunya harus sesuai jenjang waktu yang diberikan. Ini akan melatih rasa tanggung jawab dan disiplin siswa. 

   Itu tadi beberapa Strategi Yang Tepat dan Efektif Untuk Memancing Rasa Tanggungjawab Murid. Semoga bermanfaat dan bagikan agar lebih banyak guru yang terbantu dengan kita.


Quotes Pendidikan

"Ing ngarsa sung tulada, Ing madya mangun karsa, Tut wuri handayani (Di depan, seorang Pendidik harus memberi teladan yang baik, di tengah atau di antara Murid guru harus menciptakan prakarsa dan ide, Dari belakang Seorang Guru harus Memberikan dorongan dan arahan)." Ki Hajar Dewantara

Total Tayangan Halaman