Kondisi dan prestasi siswa di sekolah ditentukan oleh proses belajar mengajar yang dilakukan. Apabila prosesnya belajarnya baik maka prestasi baik pula, begitu pun sebaliknya. Salah satu strategi guru dalam mengajar adalah memberikan penguatan (Reinforcement). Penguatan sangatlah penting karena mampu memberikan motivasi dan meningkatkan giat belajar peserta didik. Sehingga hal ini menjadi hal yang wajib diberikan oleh guru.
Namun, perlu diketahui bahwa perlu ada teknik khusus dalam memberikan penguatan untuk siswa. Penguatan yang baik memberi hasil belajar yang maksimal, sedangkan penguatan dengan cara yang salah akan menghasilkan kondisi belajar yang kurang maksimal. Oleh karena itu kami akan berbagi pengetahuan tentang cara memberi penguatan yang baik dan benar.
Pada praktek penguatan pembelajaran, banyak dari para pendidik cenderung memberikan teguran yang sifatnya negatif pada setiap kelakuan siswa yang negatif. Hal ini kurang benar, karena sebetulnya guru harus memberikan respon yang baik, agar siswa mampu berbenah. Dalam kondisi tertentu guru juga harus memberi penguatan kepada siswa agar dapat memupuk rasa percaya diri dan merasa memiliki kemampuan yang baik. Hal ini menjadi alasan mengapa penguatan menjadi sangat penting dalam kegiatan belajar untuk menciptakan hasil yang maksimal dalam belajar.
Hal-hal yang Harus di Perhatikan oleh Tenaga Pendidik dala Memberikan Penguatan Kepada Muridnya
Alasan utama diberikan penguatan adalah sebagai bentuk respon terhadap perbuatan yang dilakukan siswa. Dapat diberikan dalam bentuk verbal ataupun nonverbal dan harus di berikan sesering mungkin. Ini menjadi sebuah dorongan dan evaluasi yang dilakukan oleh guru.
Tata cara memberi penguatan tidaklah sulit. Yang terpenting penguatan yang diberikan haruslah baik dan bijaksana agar tidak menimbulkan kesan yang negatif pada peserta didik. Terdapat beberapa kemampuan yang harus di kuasai oleh para guru dalam memberi penguatan.
Untuk yang sifatnya verbal ada beberapa penguatan bisa di berikan. Seperti dalam bentuk ucapan pujian. Contohnya adalah mengucapkan kata: bagus, setuju, tepat sekali, sangat mengagumkan dan masih banyak lainnya. Juga bisa menggunakan kalimat seperti:
"Nilai ujianmu sangat baik"
"Jawaban yang kamu berikan sangat benar"
"Ibu guru merasa puas dengan jawabanmu"
"Jangan menyerah, terus tingkatkan belajarmu ya nak"
"Semakin hari pekerjaanmu semakin baik"
Sedangkan dalam penguatan nonverbal anda bisa memberikannya dengan gerakan tubuh atau gestur seperti: mengacungkan jempol, tersenyum, mendekati murid, dan membuat kegiatan menyenangkan atas apa yang telah diraih murid.
Prinsip Yang Harus dipegang dalam Memberi Penguatan pada Murid
Pada prakteknya penguatan tidak boleh diberikan hanya untuk menciptakan kesenangan murid. Tetapi juga harus diberikan dengan tulus agar siswa merasa memiliki motivasi dan dorongan dari guru. Penguatan harus di berikan dengan cara yang baik, gerak badan yang tegas nan luwes namun tidak kaku, suara yang tidak keras, mimik wajah yang tidak cemberut. Agar siswa merasa jika guru memberi penguatan dengan sungguh-sungguh.
Ketika memperlihatkan penguatan, guru harus memperhatikan penampilan dan tingkah laku. Agar murid bisa yakin bahwa yang disampaikan guru adalah respon positif dan wajib diberikan penguatan. Hal ini menjadi penting agar siswa merasa penguatan yang diberikan memiliki tujuan dan makna. Berikut prinsip yang harus menjadi pegangan guru dalam menyampaikan penguatan.
Antusiasme dan Keharmonisan
Bahwa guru harus menunjukkan sikap yang sangat antusias dan harmonis, agar siswa memiliki kesan positif. Bahwa yang dilakukan guru memiliki tujuan dan maksud tertentu.
Segera berikan penguatan dan lakukan sesering mungkin
Ketika ada tindakan yang harus diberikan penguatan maka, lakukan dengan segera. Karena respon yang tertunda hanya akan menciptakan kesan yang tidak ada makna dan tentunya kurang efektif.
Lakukan Penguatan Bervariasi
Penguatan yang cenderung monoton dan dilakukan berulang-ulang hanya akan menyebabkan siswa merasa bosan dan jenuh. Adakalanya kita harus membuat suatu variasi yang berbeda, seperti penguatan dalam bentuk kegiatan non verbal. Ini akan membangkitkan semangat belajar dan menciptakan kesan positif di benak siswa.
Meciptakan Sebuah Makna
Agar penguatan memiliki sebuah makna, maka jangan memberi penguatan yang berlebih. Hal ini harus dihindari agar tidak meredupkan motivasi siswa. Penguatan yang baik, benar dan wajar sangatlah tepat dan tentunya akan memberikan sebuah makna pada siswa.